Sunday, May 6, 2007

Jangan Bersedih

Jangan bersedih. Sebab rasa sedih akan selalu mengganggumu dengan kenangan masa lalu. Kesedihan akan membuatmu khawatir dengan segala kemungkinan di masa mendatang. Serta akan menyia-nyiakan kesempatan pada hari ini.
Jangan bersedih. Karena rasa sedih hanya akan membuat hati menjadi kecut, wajah berubah muram, semangat makin padam, dan harapan kita menghilang.
Jangan bersedih, Sebab kesedihan hanya akan membuat musuh gembira, kawan bersedih, dan menyenangkan para pendengki, Kerap pula membuat hakikat-hakikat yang ada berubah.
Jangan bersedih. Karena rasa sedih sama dengan menentang qadha’ dan menyesali sesuatu yang pasti. Kesedihan membuat kita jauh dari sikap lembut, juga benci terhadap nikmat.
Jangan bersedih. Sebab rasa sedih tidak akan pernah mengembalikan sesuatu yang hilang dan semua yang telah pergi. Tidak pula akan membangkitkan orang yang telah mati. Tidak mampu menolak takdir, serta tidak mendatangkan manfaat.
Jangan bersedih. Karena rasa sedih itu datangnya dari setan, Kesedihan adalah rasa putus asa yang menakutkan, kefakiran yang menimpa, putus asa yang berkelanjutan, depresi yang harus di hadapi, dan kegagalan yang menyakitkan.

Allah berfirman,
{Bukankah Kami telah melapangkan untuk mu dadamu. Dan Kami telah menghilangkan darimu beban. Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka, apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Rabb-mulah hendaknya kamu berharap.}

(QS. Al-Insyirah: I-8)

Di Kutip dari buku La Tahzan

Sunday, April 29, 2007

Hati Di Balik Etalase

Pernah ketika masa kecil, aku berdiri di depan etalase sebuah Toko melihat mainan yang di pajang. Setiap kali pulang sekolah Aku menyempatkan mampir dan melihat mainan itu sampai ku merasa puas. Ingin sekali ku miliki, tapi karena harganya yang sangat mahal membuat itu menjadi tidak mungkin. Aku hanya bisa bermimpi memilikinya. Setiap kali Aku lewat di depan toko itu aku selalu menoleh ke etalase dan melihat raut wajah pemiliknya yang kelihatan ramah selalu tersenyum. mungkin di hatinya barang dagangannya menarik perhatian orang-orang yang berlalu lalang. Tidak jenuh aku mengunjungi toko itu. walau hanya menyentuh kaca-nya saja aku sudah sangat senang.

Suatu ketika aku kembali untuk melihat lagi, ternyata mainan itu sudah tidak terpajang di etalase toko. Aku sedih dan pulang dengan penuh rasa kecewa. Apa yang aku inginkan sudah tidak ada lagi. Tapi aku juga berpikir, klo mainan itu terlalu lama di pajang tanpa ada yang membeli pasti pemilik toko itu yang akan bersedih.

Tapi kali ini masa itu terulang lagi, bukan mainan lagi yang kutaksir tapi hati di dalam etalase. Bukan toko mainan tentunya, tapi toko cinta yang memajang hati. Aku hanya bisa melihat hati itu dan merasakannya hidup. Senang rasanya bisa selalu melihat hati itu walau hanya di balik kaca, tak bisa di sentuh tapi bisa di rasakan. Aku kwatir hati itu di dimiliki orang lain, Aku merasa tidak yakin hati itu bisa ku miliki. Tapi tidak mungkin juga hati itu berlama-lama terpajang tanpa ada yang harus mengambilnya, karena pemiliknya akan sangat gelisah klo berlama-lama berdiam di balik kaca.

Belajar dari mainan di masa lalu, Aku sudah bisa menyikapi apa yang kita inginkan tidak selalu akan kita dapatkan. Akan ada yang bersedih dan bahagia sudahlah tentu, berbesar hati saja kalau semua sudah ketentuan seperti itu. Bukan kah merasa Iklas membuat kita menjadi orang yang paling bersyukur. Tidak ada yang akan memiliki hati itu mutlak, karena semua itu hanya titipan. kalau Allah mau mengambilnya kembali, toh kita juga harus rela.


- Voda in Black April -

Sunday, January 21, 2007

Cerita Cinta

Ya Cinta..
Kamu lagi yang membuat air mata bercucur..
katanya kamu bisa buat orang bahagia..
Katanya kamu bisa buat orang melupakan masalah..
tapi nyatanya kok terlalu sering melihat air mata.

Aduh cinta..
Kamu juga sudah membuat orang putus asa.
Nanti siapa lagi yang akan kamu dekati..
memang kamu ini unik..udah buat orang sedih trus pergi begitu saja
kalau kamu punya daftar orang2 yang pernah kamu kunjungi
Tidak cukup hamparan bumi untuk di tulis
Tidak cukup lautan menjadi tinta..
kamu itu ibarat air, yg seluruh dunia membutuhkan..
kamu itu laksana matahari selalu dinanti di saat pagi,
dan pergi untuk kembali.

Cinta-cinta...
Aq tak akan membenci mu..
karena mu lah aq sesungguhnya bisa memaknai hidup.
Cintaku pada mu tak sebesar cintaku kepada yang menciptakanmu..
Sebab itu aq akan tetap memiliki mu karena cintaku kepada pencipta mu..

(semoga lukisan kata ini bermanfaat untuk kita)
-voda-

Monday, January 15, 2007

Puisi Untuk Cahaya

Siapa yang menyangka klo kertas seukuran Letter (Kwarto) ini masih bisa di baca. Setelah berminggu-minggu terkubur oleh reruntuhan puing tsunami. Tanpa sengaja terlihat dan masih terlipat rapi pada tempatnya.

Puisi untuk seorang pelunak hati di masa SMU. Sepertinya belum sempat di tujukan kepada gadis yg di maksud, (Cahaya Namanya). Maaf dulu Aq tidak berani menunjukan ini pada mu. Tapi apalah upaya saat ini, hanya lukisan kata dan kenangan yang tertinggal.





Selamat jalan Cahaya...